Jumat, 23 Juli 2010

hidden talent

oke, ceritanya begini, suatu kali aku ingin mencoba menulis cerpen. tapi selalu tidak jadi, ato kagak pernah jadi.

Mungkin karena kurang imajinasi kali.

sekarang mau aku coba sekali lagi nie tolong kasih masukan friend. Cos lagi belajar...

Langsung kita mulai....
Judul nya...

BAKAT TERSEMBUNYI




Malam ini sepi banget. Tidak ada hal yang menarik untuk dibicarakan. Minggu sial, kenapa kau cepat sekali berlalu? padahal baru tadi pagi aku nikmati liburan. besok dah senin lagi,

haa...ahhh....!! besok.....

*******

Mata yang selalu mengantuk, tidak semangat, dan mata yang sayu. Namun justru mata yang sayu, dan rambut tebal itu membuat siapapunn merasa simpati, walaupun dia sedang senang. Pakaiannya juga selalu rapi. Dan wangi

"Met," suara mang dirman. Tukang sapu sekolah. Pembawaannya selalu dengan senyum khas yang manis, meski agak dower. Tingginya 155 cm. Selalu memakai pakaian batik lusuh. Namun di balik kesederhanaan itu, semua anaknya bisa tamat sarjana.

"Da apa pak."

"lemes banget, "

"hhhaahhhfffhhhh...."

"Kenapa?"

"Aku bingung mang,"

"Bingung kenapa, cinta bertepuk sebelah tangan?" Ledek Mamang sambil merapikan sapu lidi di tangannya.

"Ye... Masak manusia seganteng aku da yang nolak..." Jawabku sewot

mang diman tersenyum, menunjukkan giginya yang putih. Jarang ada orang tua yang giginya masih sehat,

"Kok tersenyum?"

"lha terus, apa yang sampeyan pikir? kok sampek kucel gitu."

"Emang kelihatan banget Mang?"

"He'eh....sebenarnya apa masalahmu? Coba cerita ama mamang, siapa tahu mamang bisa bantu, biyar gini-gini mamang juga pernah muda lo"

"Memmm" cerita ga y... Bimbang,

"Cerita aja Met, "

"Gini pak, aku kok merasa ga' memiliki kemampuann dan bakat apapun ya..."

"Maksudnya?"

"Semua orang memiliki karakternya sendiri. Lha aku? Aku tidak memiliki kemampuan bela diri seperti Kentek, tidak sekuat Andri, tidak sepintar Nurul.... Aku tidak memiliki kemampuan apapun pak, Sebenere aku ke sini tu untuk apa sih pak?"

"Maksudmu ke sini?"

"Ya, ke Dunia ini, Kenapa aku di lahirkan, apa yang musti aku lakukan?"

"Hahahahaaaa..... gitu ae kok repot to met, Met."

"Lha terus?"

"Ginie, agamamu apa?"

"Islam"

"Tidak aku ciptakan jin dan manusia tak lain hanya untuk menyembah-KU. Jadi, kita semua cukup dengan menyembah TUHAN yang telah menciptakan kita."

"Itu saja Mang?"

"Iya,"

"Tapi ini tidak menjawab pertanyaanku tentang bakatku..."

"Jangan lesu gitu," Mang dirman mengusap punggung Slamet."Terkadang, pohon yang tumbuh dengan lambat menghasilkan buah yang unggulan, dan berumur panjang. pohonnya juga kokoh. semoga kamupun juga begitu."

Slamet terdiam.

"Ibadah itu, bukan cuma sholat. Setiap kegiatan yang kamu lakukan dan diniatkan mengabdi kepada Rabb, maka itu juga dinamakan ibadah. Kau ngerti met?"

"Iya pak,"

"Jangan lessu gitu, Dengerin bapak, Nanti kamu pulang ke rumah, ambil satu lembar kertas, tulis semua apa yang kamu sukai, dan tulis semuanya. Biasanya bakat tidak jauh dari itu, setelah itu, kamu laukan apa yang kamu sukai itu, perdalam, dan terus lakukan sesuai yang kamu inginkan Lakukan seenjoy mungkin."

sudah, sekarang kamu kembali, bentar lagi bell masuk"

"makasih pak."

"Sama-sama"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR WAJIB

Followers

About Me

Foto saya
the simple man, nyantey, to the point, terkadang suka hal2 rumit. hobi adventue+camp. talk less do more...